Minggu, 14 Maret 2010

KARTU FUNGSI KUADRAT - GRAFIK

Tujuan : Melatih keterampilan siswa tentang grafik fungsi kuadrat dan sifat-sifat aljabarnya.

Petunjuk kerja:
versi 1
•Permainan kartu untuk 2, 3, atau 4 pemain.
•Kocok kartu, dan bagikan ke tiap-tiap pemain 4 kartu.
•Buka 1 kartu dari tumpukan kartu sisa di atas meja.
•Secara bergantian pemain menyambung kartu dimulai dari yang terbuka tadi dengan syarat: grafik disambung dengan syarat yang sesuai.
•Bila pada gilirannya, pemain tidak memiliki kartu yang sesuai, maka ia harus mengambil dari tumpukan kartu sisa hingga memperoleh kartu yang sesuai.
•Bila kartu sisa habis dan pemain tidak dapat melangkah (karena tidak memiliki kartu yang sesuai) maka gilirannya diambil alih oleh pemain yang berikutnya.
•Pemenang adalah pemain yang pertama kali dapat menghabiskan kartu yang dipegangnya, atau yang memiliki kartu paling sedikit.

versi 2
•Permainan kartu untuk 2, 3, atau 4 pemain.
•Kocok kartu, dan bagikan ke tiap-tiap pemain hingga kartu habis terbagi.
•Undilah giliran melangkah, lalu pemain pertama membuka 1 kartu di atas meja
•Secara bergantian pemain lain menyambung kartu, dimulai dari yang terbuka tadi dengan syarat: grafik disambung dengan syarat yang sesuai.
•Bila pada gilirannya, seorang pemain tidak dapat melangkah (karena tidak memiliki kartu yang sesuai) maka gilirannya diambil alih oleh pemain yang berikutnya.
•Pemenang adalah pemain yang pertama kali dapat menghabiskan kartu yang dipegangnya, atau yang memiliki kartu paling sedikit.


versi 3
•Permainan kartu untuk 2, 3, atau 4 pemain.
•Kocok kartu, dan bagikan ke tiap-tiap pemain 4 kartu.
•Buka 1 kartu dari tumpukan kartu sisa
•Secara bergantian pemain menyambung kartu dimulai dari yang terbuka tadi dengan syarat: grafik disambung dengan syarat yang sesuai..
•Setiap menurunkan satu kartu, pemain mengambil 1 kartu dari tumpukan kartu sisa.
•Apabila tumpukan kartu sisa habis dan pemain tidak memiliki kartu yang sesuai, maka gilirannya dilanjutkan oleh pemain berikutnya.
•Pemenang adalah pemain yang pertama kali dapat menghabiskan kartu yang dipegangnya, atau yang memiliki kartu paling sedikit.

Gambar: contoh langkah permainan kartu



Cara Pembuatan



Sebuah kartu dapat dibuat dari pasangan antara gambar grafik dan syarat grafik. Misalkan pada gambar di atas grafik 1 dipasangkan dengan A, lalu grafik 1 dengan B dan seterusnya sampai F. Dengan cara yang sama memasangkan grafik 2 dengan syarat grafik, dan seterusnya sehingga diperoleh pasangan sebagai berikut:
(1,A), (1,B), (1,C), (1,D), (1,E), (1,F)
(2,A), (2,B), (2,C), (2,D), (2,E), (2,F)
(3,A), (3,B), (3,C), (3,D), (3,E), (3,F)
(4,A), (4,B), (4,C), (4,D), (4,E), (4,F)
(5,A), (5,B), (5,C), (5,D), (5,E), (5,F)
(6,A), (6,B), (6,C), (6,D), (6,E), (6,F)

Contoh: untuk pasangan (1,D)



Senin, 08 Maret 2010

MEDIA PEMBELAJARAN

Perkembanagan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pengajaran.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya.

A. PENGERTIAN MEDIA
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar.
Beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian media dalam pengajaran:
•Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
•Menurut Fleming (1987:234) kata mediator adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya.
•Hernich, dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah media sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.
•Hamidjojo dalam Latuheru (1993) memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebarkan ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.
•Hamalik (1986) menemukakan bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi.
•Gagne dan Briggs (1975) secara implicit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, ganbar, grafik, televisi, dan computer.
•AECT (Association of Education and Communicatin Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.
•National Education Association memberikan definisi media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan peralatannya.

B.CIRI-CIRI MEDIA PENDIDIKAN
Gerlach dan Ely (1971) mengemukakan tiga ciri-ciri media pembelajaran, yaitu:
1.Ciri Fiksatif (fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Suatu peristiwa atau obyek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, dan film.
Ciri ini amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau obyek yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat digunakan setiap saat.

2.Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau obyek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulative. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording. Misalnya, bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu.

3.Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributive dari media memungkinkan suatu obyek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relative sama mengenai kejadian itu.

C.FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PENDIDIKAN
Fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar dan turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Beberapa fungsi media pengajaran menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
•Yunus (1942:78) dalam bukunya Attarbiyatu watta’liim mengungkapkan bahwasannya media pengajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman. Orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarnya.
•Ibrahim (196:432) menjelaskan betapa pentingnya media pengajaran karena media pengajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi siswa dan memperbarui semangat mereka, membantu memantapkan pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran.
•Levie dan Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pengajaran, khususnya media visual, yaitu:
a)Fungsi atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
b)Fungsi afektif
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar
atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
c)Fungsi kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
d)Fungsi kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

•Hamalik mengemukakan beberapa fungsi media pengajaran, yaitu:
a)Membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa
b)Dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar
c)Dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru
d)Membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.
e)Dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penaksiran data, dan memadatkan informasi.

•Kemp dan Dayton (1985:28) mengemukakan bahwa media pengajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu:
a)Memotivasi minat dan tindakan
Media pengajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan untuk melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikn sumbangan material). Pencapain tujuan ini akan mempengaruhi sikap, nilai, dan emosi.
b)Menyajikan informasi
Media pengajaran dapat digunakan dalam rangka menyajikan informasi di hadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi.
c)Memberi instruksi
Media berfungsi untuk tujuan instruksi dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif.



•Sudjana dan Rifai mengemukakan manfaat media pengajaran dalam proses belajar yaitu :
a)Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkanya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran
b)Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal memalui pemutaran kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi jalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran
c)Proses pembelajaran akan lebih menarik dan dapat menambahkan motivasi belajar
d)Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain

•Dale (1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio-visual dapat memberikan manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut dapat terealisasi:
a)Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas.
b)Membuahkan perubahan signifikan tingkah laku siswa.
c)Menunjukan hubungan antara siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa.
d)Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa.
e)Membuat hasil belajar lebih bermakn bagi berbagai kemampuan siswa.
f)Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang melibatkan meningkatnya hasil belajar.
g)Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan sebepara banyak telah mereka pelajari.
h)Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang bermakna dapat dikembangkan.
i)Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat.


Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan beberapa manfaat taktis dari penggunaan media pengajaran di dalam proses belajar proses mengajar sebagai berikut:
1.Media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2.Media pengajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3.Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu;
a)Obyek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau model.
b)Obyek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengn bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar.
c)Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide disamping secara verbal.
d)Obyek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atu simulasi computer.
e)Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti computer, film, dan video.
f)Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan mamakan waktu lama dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide atau simulasi computer.
4.Media pengajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di ligkungan mereka, serta memungkinkan terjdinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.
























DAFTAR PUSTAKA


Achsin, A. 1986. Media Pendidikan dalam Kegiatan Belajar-Mengajar. Ujung Pandang: Penerbit IKIP Ujung Pandang.

Arsyad, Azhar. 1996. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan). Bandung : PT. Citra Aditiya Bakti.

Sadiman, dkk. 1986. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Jumat, 05 Maret 2010